Setiap orangtua pasti pernah merasakan masa-masa ketika anaknya senang bertanya. Bila jawaban yang diperolah dirasa belum puas, maka anak akan terus bertanya sampai ia benar-benar merasa puas. Seringkali orangtua merasa kewalahan bahkan tidak sabar dalam menghadapi anak yang kritis bolak balik bertanya.
Anak yang banyak bertanya karena ia memiliki segudang rasa keingintahuan tinggi akan berbagai hal. Pada masa ini perkembangan otaknya sangat pesat. Anak merasakan haus akan informasi dan pengetahuan. Rasa ingin tahu yang dimiliki anak dilampiaskan dengan bertanya kepada orang terdekat dengannya. Siapa lagi kalau bukan orang tua. Lalu bagaimana cara mengatasi anak berpikir kritis ? ikuti tips sederhana berikut ini ya !
Berikan jawaban sesuai taraf berpikir anak
Memberikan jawaban atas pertanyaan anak akan membuat rasa ingin tahu anak dapat tumbuh dalam diri anak. Namun jawaban yang diberikan orangtua perlu mempertimbangkan usia dan taraf berpikir anak. Pastikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak. Hindari menggunakan istilah-istilah yang tidak pernah didengar. Jika perlu memberikan jawaban panjang, sampaikan ke dalam beberapa kalimat sederhana. Dengan demikian anak bisa memahaminya dengan baik.
Bersikap jujur dan lugas
Jika memang tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan anak, lebih baik bersikap jujur saja terhadap anak. Hal ini bertujuan untuk menghindari pemahaman yang keliru terhadap pengetahuan anak. Selain itu hal ini juga untuk menanamkan sifat jujur dan tidak sok tahu.
Oleh sebab itu, selalu berikan jawaban yang sesuai dengan fakta. Meskipun terkadang sulit untuk diterima namun lama-lama anak bisa mengerti dan menjadikan orang tua sebagai sosok yang bisa dipercaya dan pantas dijadikan panutan.
Jangan perlihatkan kewalahan
Mungkin orangtua tidak selalu bisa menjawab dan menjelaskan pertanyaan anak. Namun jangan pernah perlihatkan kalau orangtua kewalahan atau merasa bosan terhadap anak yang banyak tanya. Sebagai orangtua, bersabarlah menghadapi anak yang suka bertanya dan sering mengulang pertanyaan yang sama. Orang tua harus teap menghadpainya dengan penuh kesabaran.
Tidak menganggap sepele pertanyaan anak
Menganggap sepele pertanyaan yang diajukan dapat merendahkan kepercayaan diri anak. Mungkin suatu saat anak tidak mau bertanya lagi kepada orang tua. Anak merasa jangan-jangan pertanyaannya tidak bagus atau tidak bermanfaat. Sebaiknya orang tua menganggap penting semua pertanyaan anak. Hal ini dapat membuat anak berpikir kritis dan menambah percaya dirinya.
Sediakan waktu berdiskusi dengan anak
Kadang-kadang anak bertanya saat orangtua sibuk mengerjakan sesuatu dirumah atau bahkan jarang melihat orangtuanya memiliki waktu senggang. Makanya selagi ada kesempatan anak akan langsung bertanya tanpa melihat kondisi orang tuanya. Oleh sebab itu perlu menyediakan waktu khusus untuk berdiskusi dengan anak. Orang tua bisa mengajak anak berdiskusi untuk mencari jawaban dari pertanyaannya bersama-sama melalui buku, internet, atau video.
Memiliki anak yang suka bertanya merupakan tanda bahwa mereka memiliki kemampuan kognitif yang berkembang dengan baik. Anak yang kritis tidak hanya sekedar bertanya tetapi juga membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Ia tidak akan menerima begitu saja jawaban yang didapatnya. Namun ia kan berani untuk bertanya lebih detail lagi. Dengan memenuhi rasa ingin tahunya, anak bisa semakin cerdas dan berprestasi.